Tak Hanya Borobudur: 7 Candi Megah di Jawa yang Siap Memukau Anda
Ketika berbicara tentang wisata candi di Indonesia, nama Candi Borobudur sontak muncul di benak kita. Mahakarya arsitektur Buddha terbesar di dunia ini memang layak menyandang predikat sebagai primadona. Namun, tahukah Anda bahwa Pulau Jawa, sebagai rahim peradaban kuno, menyimpan puluhan permata arsitektur lain yang tak kalah megah dan menakjubkan?
Bagi para pencinta sejarah, penikmat arsitektur, atau sekadar pelancong yang haus akan keindahan, menjelajahi candi-candi selain Borobudur adalah sebuah keharusan. Setiap candi memiliki cerita, karakter, dan pesonanya sendiri yang merefleksikan kejayaan dinasti masa lalu. Artikel ini akan membawa Anda menyusuri 7 candi megah di Jawa yang akan memberikan pengalaman spiritual dan visual yang setara, bahkan mungkin berbeda, dari Borobudur. Mari kita mulai petualangan ini!
1. Candi Prambanan: Tarian Batu Sang Trimurti
Jika Borobudur adalah simbol keagungan Buddha, maka Prambanan adalah representasi puncak kejayaan Hindu di tanah Jawa. Terletak tidak jauh dari Yogyakarta, kompleks candi ini adalah sebuah simfoni batu yang didedikasikan untuk Trimurti: Brahma (Sang Pencipta), Wisnu (Sang Pemelihara), dan Siwa (Sang Penghancur).
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan dari Dinasti Sanjaya, Candi Prambanan adalah jawaban atas pembangunan Borobudur oleh Dinasti Syailendra yang beragama Buddha. Candi utamanya, Candi Siwa, menjulang setinggi 47 meter, dikelilingi oleh candi-candi yang lebih kecil dengan arsitektur yang sangat detail dan presisi. Relief yang terpahat di dindingnya bukan sekadar hiasan, melainkan sebuah epos visual yang menceritakan kisah Ramayana dan Krishnayana.
Daya Tarik Utama
- Arsitektur Menjulang: Bentuk candi yang ramping dan menjulang tinggi memberikan kesan gagah dan anggun, sangat kontras dengan bentuk stupa Borobudur yang tambun dan membumi.
- Relief Kisah Ramayana: Ikuti alur cerita Ramayana yang terpahat indah di Candi Siwa. Anda bisa berjalan mengelilingi candi searah jarum jam (pradaksina) untuk menikmati keseluruhan ceritanya.
- Sendratari Ramayana: Jangan lewatkan pertunjukan Sendratari Ramayana di panggung terbuka dengan latar belakang Candi Prambanan yang disorot cahaya. Ini adalah pengalaman magis yang tak terlupakan.
Tips Berkunjung
- Waktu Terbaik: Kunjungi pada sore hari untuk menghindari panas terik dan nikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler.
- Tiket Terusan: Manfaatkan tiket terusan Prambanan-Ratu Boko untuk harga yang lebih hemat dan pengalaman yang lebih lengkap.
- Pakaian: Kenakan pakaian yang sopan dan nyaman, serta alas kaki yang kuat untuk berjalan kaki.
2. Keraton Ratu Boko: Istana Megah di Atas Awan
Bergeser sedikit ke selatan dari Prambanan, kita akan menemukan sebuah situs yang berbeda. Ratu Boko bukanlah candi pemujaan murni, melainkan sisa-sisa kompleks istana (keraton) yang megah. Terletak di atas bukit, Ratu Boko menawarkan pemandangan panorama yang luar biasa.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Situs Ratu Boko diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Wangsa Syailendra. Fungsinya sebagai istana terlihat dari sisa-sisa bangunan seperti gerbang utama, pendopo, kolam pemandian (keputren), dan paseban. Keunikan Ratu Boko terletak pada perpaduan elemen Hindu dan Buddha dalam arsitekturnya, menunjukkan adanya toleransi beragama yang tinggi pada masa itu.
Daya Tarik Utama
- Gerbang Matahari Terbenam: Gerbang utama Ratu Boko adalah salah satu spot foto matahari terbenam paling ikonik di Indonesia. Siluet gerbang dengan latar langit jingga adalah pemandangan yang wajib diabadikan.
- Suasana Tenang dan Lapang: Berbeda dengan candi lain yang padat, Ratu Boko menawarkan area yang sangat luas dan terbuka, memberikan nuansa damai dan meditatif.
- Pemandangan Indah: Dari titik tertinggi, Anda bisa melihat Candi Prambanan dan Gunung Merapi di kejauhan.
Tips Berkunjung
- Datanglah sebelum sunset: Beri diri Anda waktu setidaknya 1-2 jam sebelum matahari terbenam untuk menjelajahi seluruh kompleks terlebih dahulu.
- Gunakan Shuttle: Jika Anda membeli tiket terusan dari Prambanan, tersedia shuttle gratis yang akan mengantar Anda ke Ratu Boko.
3. Candi Sewu: Kompleks Seribu Candi yang Tersembunyi
Meskipun namanya berarti “Seribu Candi”, Candi Sewu sebenarnya memiliki 249 candi. Namun, jangan biarkan angka itu menipu Anda. Ini adalah kompleks candi Buddha terbesar kedua di Indonesia setelah Borobudur. Anehnya, lokasinya yang sangat dekat dengan Prambanan (bisa dijangkau dengan berjalan kaki) membuatnya sering terlewatkan oleh wisatawan.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Dibangun pada abad ke-8, Candi Sewu lebih tua dari Candi Prambanan. Mandala (pola konsentris) menjadi dasar tata letak kompleks ini, dengan satu candi utama dikelilingi oleh ratusan candi perwara (pengiring). Di pintu masuknya, Anda akan disambut oleh sepasang arca raksasa Dwarapala yang gagah perkasa.
Daya Tarik Utama
- Skala yang Masif: Berjalan di antara ratusan candi perwara memberikan perasaan seolah Anda berada di kota kuno yang hilang. Skalanya benar-benar mengesankan.
- Permata Tersembunyi: Karena tidak seramai Prambanan, Anda bisa menikmati kemegahan Candi Sewu dengan lebih tenang dan personal.
- Arca Dwarapala: Sepasang arca penjaga setinggi 2,3 meter ini adalah salah satu yang terbaik dan paling utuh di Jawa.
Tips Berkunjung
- Satu Paket dengan Prambanan: Lokasinya berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan. Setelah mengunjungi candi utama Prambanan, jangan lupa berjalan atau menyewa kereta golf untuk menuju Candi Sewu.
4. Candi Plaosan: Simbol Cinta dan Toleransi
Tidak jauh dari Prambanan, terdapat Candi Plaosan, sebuah kompleks yang sering dijuluki sebagai “Candi Cinta”. Julukan ini bukan tanpa alasan, karena sejarahnya melambangkan ikatan cinta dan toleransi antara dua keyakinan.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Candi Plaosan dibangun pada abad ke-9 oleh Rakai Pikatan (seorang raja Hindu) sebagai persembahan untuk permaisurinya, Pramodhawardhani (seorang putri beragama Buddha). Hasilnya adalah sebuah mahakarya arsitektur yang memadukan stupa-stupa Buddha dengan relief dan struktur yang bercorak Hindu. Kompleks ini terbagi menjadi dua, Plaosan Lor (Utara) dan Plaosan Kidul (Selatan), dengan candi utama kembar yang indah.
Daya Tarik Utama
- Candi Kembar: Dua candi utama di Plaosan Lor yang identik adalah pemandangan yang unik dan sangat fotogenik.
- Relief yang Halus: Perhatikan detail relief di dinding candi yang menggambarkan sosok laki-laki dan perempuan dengan sangat anggun, memperkuat narasi cinta di baliknya.
- Lokasi di Tengah Sawah: Pemandangan candi yang dikelilingi hamparan sawah hijau menciptakan suasana yang sangat asri dan damai.
Tips Berkunjung
- Pagi atau Sore Hari: Waktu terbaik untuk fotografi adalah saat pagi hari ketika cahaya lembut menyinari candi, atau sore hari dengan latar belakang langit senja.
5. Candi Gedong Songo: Sembilan Candi di Lereng Gunung
Bagi Anda yang menyukai petualangan dan alam, Candi Gedong Songo adalah pilihan yang sempurna. Namanya berarti “Sembilan Bangunan”, merujuk pada sembilan (meski kini hanya ditemukan lima kompleks utuh) kelompok candi Hindu yang tersebar di lereng Gunung Ungaran, Jawa Tengah.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Candi-candi ini dibangun pada era awal Dinasti Sanjaya, sekitar abad ke-8. Keunikannya terletak pada lokasinya yang spektakuler. Untuk mengunjungi semua candi, Anda harus berjalan kaki atau menyewa kuda menyusuri jalan setapak yang menanjak, ditemani pemandangan lembah dan pegunungan yang memukau.
Daya Tarik Utama
- Perpaduan Sejarah dan Alam: Pengalaman mengunjungi candi ini adalah perpaduan trekking, menikmati pemandangan alam, dan wisata sejarah.
- Pemandian Air Panas: Di antara kompleks candi, terdapat pemandian air panas alami yang mengandung belerang. Sangat cocok untuk merelaksasi otot setelah berjalan.
- Udara Sejuk: Berada di ketinggian, udara di Gedong Songo sangat sejuk dan menyegarkan.
Tips Berkunjung
- Kondisi Fisik: Pastikan Anda dalam kondisi fisik yang baik karena medannya menanjak.
- Sewa Kuda: Jika tidak ingin lelah, menyewa kuda bisa menjadi alternatif yang menyenangkan.
- Bawa Jaket: Suhu udara bisa cukup dingin, terutama saat pagi atau sore hari.
6. Candi Penataran: Saksi Bisu Kejayaan Majapahit
Berpindah ke Jawa Timur, kita akan menemukan kompleks candi Hindu terluas di provinsi ini: Candi Penataran. Terletak di lereng Gunung Kelud, Blitar, candi ini memiliki sejarah penggunaan yang sangat panjang, dari Kerajaan Kediri hingga puncak kejayaan Majapahit.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Candi Penataran berfungsi sebagai candi negara pada masa Kerajaan Majapahit. Arsitekturnya sangat berbeda dengan candi-candi di Jawa Tengah. Bentuknya berundak-undak seperti punden berundak, khas gaya Jawa Timuran. Salah satu bangunan paling ikonik adalah Candi Naga dengan relief naga yang melilit badan candi, serta Pendopo Teras yang memiliki relief unik Ramayana versi Panji.
Daya tarik utama
- Relief Unik: Gaya pahatan reliefnya lebih mirip wayang kulit, dengan karakter yang digambarkan dari samping.
- Prasasti Palah: Prasasti ini menandakan peresmian Candi Penataran sebagai candi negara oleh Raja Srengga dari Kerajaan Kediri.
- Kolam Tahun: Sebuah kolam dengan angka tahun 1337 Saka (1415 Masehi) yang terpahat, menunjukkan periode pembangunan pada masa Majapahit.
Tips Berkunjung
- Pelajari Sejarahnya: Untuk mengapresiasi Candi Penataran sepenuhnya, ada baiknya membaca sedikit tentang sejarah Kerajaan Majapahit sebelumnya.
7. Candi Sukuh & Cetho: Piramida Misterius di Lereng Lawu
Terakhir, kita menuju destinasi yang paling unik dan misterius: Candi Sukuh dan Candi Cetho di lereng Gunung Lawu, Karanganyar. Kedua candi ini memiliki arsitektur yang sangat berbeda dari candi-candi lain di Jawa, lebih mirip dengan piramida Suku Maya di Amerika Tengah.
Sekilas Sejarah dan Keunikan
Dibangun pada akhir era Majapahit (abad ke-15), kedua candi ini menampilkan gaya yang lebih primitif namun sarat simbol.
- Candi Sukuh: Dikenal karena bentuknya yang seperti piramida terpotong dan relief-reliefnya yang dianggap erotis, menggambarkan lingga dan yoni secara eksplisit. Relief ini sebenarnya adalah simbol kesuburan dan ritual pembebasan.
- Candi Cetho: Terletak lebih tinggi dari Sukuh, Candi Cetho memiliki struktur berundak-undak yang megah dengan suasana mistis yang kental, sering kali diselimuti kabut.
Daya Tarik Utama
- Arsitektur Out-of-the-Box: Bentuk piramidanya sangat tidak lazim untuk candi di Indonesia.
- Suasana Mistis: Lokasinya yang tinggi, terpencil, dan sering berkabut memberikan aura spiritual dan misterius yang kuat.
- Pemandangan Kebun Teh: Perjalanan menuju kedua candi ini akan memanjakan mata Anda dengan hamparan kebun teh yang hijau dan asri.
Tips Berkunjung
- Kunjungi Keduanya: Lokasi Sukuh dan Cetho tidak terlalu jauh. Rencanakan perjalanan untuk mengunjungi keduanya dalam satu hari.
- Hormati Situs: Karena kedua candi ini masih sering digunakan untuk ritual keagamaan, selalu jaga sikap dan berpakaian sopan.
Kesimpulan: Harta Karun yang Menanti untuk Ditemukan
Pulau Jawa adalah sebuah museum raksasa yang peninggalannya tersebar dari barat ke timur. Borobudur memang sebuah mahakarya, namun ia hanyalah bab pembuka dari sebuah buku sejarah yang sangat tebal dan menarik.
Dari kemegahan Prambanan, ketenangan Ratu Boko, skala masif Candi Sewu, hingga misteri Candi Sukuh, setiap situs menawarkan jendela unik untuk mengintip kehebatan peradaban masa lalu. Jadi, saat Anda merencanakan perjalanan berikutnya, cobalah untuk melangkah lebih jauh dari Borobudur. Harta karun arsitektur dan spiritual lainnya telah menanti untuk ditemukan, dan mereka siap memukau Anda dengan cerita dan keindahannya yang abadi. Candi mana yang akan Anda kunjungi terlebih dahulu?