“Legenda Bantal Guling Tertua Di Kerajaan Majapahit”

“Legenda Bantal Guling Tertua Di Kerajaan Majapahit”

MEMERANDOM.COM
Siapa sih sing ora kenal bantal guling? Teman setia kala merantau, pelukan hangat di kala sepi, bahkan kadang jadi tameng kala adik rebutan remot TV. Tapi ngerti ora, bantal guling iki ternyata punya sejarah sing njero banget, lho! Bahkan, konon katanya, bantal guling tertua ada di Kerajaan Majapahit! Iyo tenan, ora ngapusi!

Pembuka yang Menggugah Rasa Penasaran

Pernahkah kalian membayangkan, di tengah gemerlapnya Kerajaan Majapahit, dengan segala intrik politik, peperangan, dan kemegahan candi-candinya, tersimpan sebuah rahasia besar? Rahasia tentang… bantal guling. Ya, benda empuk nan menggoda yang menemani tidur kita setiap malam. Bukan sembarang bantal guling, lho! Ini adalah bantal guling tertua, saksi bisu sejarah, dan konon katanya, punya kekuatan magis! Lho, kok iso? Sabar, lur. Iki ceritane dawa.

Asal-Usul Bantal Guling Majapahit: Lebih Tua dari Pacarmu!

Begini ceritanya. Zaman Majapahit gemah ripah loh jinawi, rakyatnya hidup makmur sentosa. Tapi, di balik kemakmuran itu, ada satu masalah yang bikin Raja Hayam Wuruk garuk-garuk kepala: insomnia. Ora iso turu! Saben bengi, Raja Hayam Wuruk mung muter-muter di tempat tidur, mikiri negara, mikiri pajak, mikiri… eh, ora, ora mikiri sing aneh-aneh. Pokoknya, tidur jadi barang mewah buat beliau.

Nah, suatu hari, seorang abdi dalem yang ndeso tapi cerdik, namanya Mbah Guling (cocok banget, kan?), datang menghadap Raja. Mbah Guling ini bukan dukun, bukan pula ahli feng shui. Tapi, dia punya ide gendeng yang bisa jadi solusi. “Paduka Raja,” kata Mbah Guling, karo ndlosor di hadapan Raja, “Kulo gadah ide. Kepripun menawi Paduka nyobi sare kaliyan bantal ingkang dipun damel khusus? Bantal ingkang panjang, empuk, lan saged dipun rangkul?”

Raja Hayam Wuruk, yang sudah putus asa, akhirnya setuju. Dibuatlah bantal panjang dan empuk dari kapas pilihan dan diisi dengan aroma rempah-rempah yang menenangkan. Begitu mencoba, jebule… Raja Hayam Wuruk langsung klenger! Tidur nyenyak sampai pagi!

Kekuatan Magis Bantal Guling: Lebih Ampuh dari Jimat!

Sejak saat itu, bantal guling menjadi benda wajib di kamar Raja Hayam Wuruk. Tapi, bukan hanya untuk tidur, lho! Konon, bantal guling ini punya kekuatan magis. Katanya, kalau Raja Hayam Wuruk memeluk bantal guling sebelum mengambil keputusan penting, keputusannya pasti tepat dan bijaksana. Wih, koyo jimat!

Ada juga cerita yang lebih nggilani. Katanya, kalau ada pejabat kerajaan yang berkhianat, Raja Hayam Wuruk cukup meletakkan bantal guling di depan pintu kamarnya. Maka, malamnya, pejabat itu akan mimpi buruk dikejar-kejar buto ijo sampai muntah-muntah! Hahaha, kapok!

Tapi, yang paling epic adalah cerita tentang bantal guling yang bisa mencegah… mimpi basah! Lho, kok iso? Begini, zaman dulu, para pemuda Majapahit seringkali gagal fokus karena sering mimpi bertemu bidadari. Akibatnya, kerjaan jadi terbengkalai, negara jadi rugi. Nah, Raja Hayam Wuruk memerintahkan agar semua pemuda tidur dengan bantal guling. Katanya, dengan memeluk bantal guling, pikiran jadi lebih tenang, mimpi jadi lebih terkontrol, dan… eh, sudahlah, pokoknya gitu!

Hilangnya Bantal Guling Sakti: Misteri yang Belum Terpecahkan

Sayangnya, bantal guling sakti milik Raja Hayam Wuruk itu hilang entah ke mana setelah Kerajaan Majapahit runtuh. Ada yang bilang dicuri oleh penjajah, ada yang bilang disembunyikan oleh para abdi dalem, ada juga yang bilang… wis lah, ora penting. Yang jelas, sampai sekarang, keberadaan bantal guling itu masih menjadi misteri.

Penutup yang Mengundang Interaksi

Nah, itu dia legenda bantal guling tertua di Kerajaan Majapahit. Sebuah cerita nggak masuk akal yang mungkin hanya karangan belaka. Tapi, siapa tahu, kan? Mungkin saja, di gudang rumahmu, tersimpan bantal guling yang usianya ratusan tahun dan punya kekuatan magis!

Piye, lur? Apa kalian percaya dengan legenda ini? Atau kalian punya cerita lain tentang bantal guling? Coba dong, share di kolom komentar! Siapa tahu, kita bisa mengungkap misteri bantal guling sakti Majapahit bersama-sama! Ojo lali, turu sing nyenyak yo!

(red)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *