Napak Tilas Perjuangan: Destinasi Wisata Sejarah di Jawa Timur

objek wisata terbaik di jawa timur wisata Sejarah Napak tilas perjuangan
Candi Penataran

 

Menelusuri 7 Destinasi Wisata Sejarah Ikonik di Jawa Timur

Napak tilas perjuangan! Jawa Timur bukan hanya tentang kawah Ijen yang mempesona atau gagahnya Gunung Bromo di lautan pasir. Di balik keindahan alamnya yang spektakuler, provinsi ini menyimpan denyut nadi sejarah bangsa yang begitu kuat. Dari reruntuhan ibu kota kerajaan terbesar di Nusantara hingga jalanan yang menjadi saksi bisu pertempuran heroik, Jawa Timur adalah kanvas raksasa yang melukiskan perjalanan panjang Indonesia.

Melakukan wisata sejarah di Jawa Timur bukan sekadar liburan, melainkan sebuah perjalanan napak tilas. Ini adalah kesempatan untuk merasakan kembali semangat para leluhur, memahami akar perjuangan, dan menarik pelajaran berharga dari masa lalu. Bagi Anda yang haus akan cerita dan makna, mari kita telusuri bersama tujuh destinasi wisata sejarah paling ikonik yang wajib Anda kunjungi di Jawa Timur.

Mengapa Wisata Sejarah di Jawa Timur Begitu Penting?

Sebelum melangkah lebih jauh, penting untuk memahami mengapa Jawa Timur memegang peran sentral dalam sejarah Indonesia. Wilayah ini adalah:

  • Pusat Kerajaan Besar: Menjadi rumah bagi Kerajaan Majapahit, salah satu imperium maritim terbesar dalam sejarah Asia Tenggara.
  • Episentrum Perjuangan: Kota Surabaya dijuluki “Kota Pahlawan” karena pertempuran 10 November 1945 yang membakar semangat revolusi di seluruh negeri.
  • Bumi Para Pemimpin: Melahirkan dan menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tokoh-tokoh bangsa, termasuk Sang Proklamator, Ir. Soekarno.

Dengan mengunjungi tempat-tempat ini, kita tidak hanya melihat benda mati, tetapi juga menyerap energi dan kisah yang terkandung di dalamnya.

Jejak Kejayaan Masa Lampau: Warisan Kerajaan Nusantara

Perjalanan kita dimulai dari era keemasan kerajaan, di mana peradaban agung pernah berdiri tegak.

1. Museum Trowulan, Mojokerto: Jendela Menuju Ibukota Majapahit

Bayangkan Anda berjalan di sebuah ibu kota yang pernah menjadi pusat kekuasaan, perdagangan, dan budaya di Nusantara. Itulah yang ditawarkan oleh Kawasan Cagar Budaya Trowulan. Jantung dari kawasan ini adalah Museum Trowulan.

Museum ini bukan sekadar gedung berisi artefak. Ia adalah gerbang waktu yang membawa Anda langsung ke era Majapahit. Di dalamnya, Anda akan menemukan ribuan koleksi yang luar biasa, mulai dari arca-arca dewa yang megah, keramik dari berbagai dinasti Tiongkok yang membuktikan hubungan dagang internasional, hingga peralatan rumah tangga yang memberikan gambaran detail tentang kehidupan sehari-hari masyarakat Majapahit.

Yang Tak Boleh Dilewatkan:

  • Koleksi Terakota: Perhatikan detail ekspresi wajah dan pakaian pada patung-patung terakota. Ini adalah potret nyata masyarakat Majapahit.
  • Melihat Peta Situs: Di museum, Anda bisa melihat peta persebaran situs-situs penting di sekitar Trowulan, seperti Candi Tikus, Kolam Segaran, dan Candi Bajang Ratu, yang bisa Anda kunjungi setelahnya.

Mengunjungi Museum Trowulan adalah langkah pertama yang esensial untuk memahami skala dan kemegahan Majapahit sebelum menjelajahi situs-situs lainnya.

2. Candi Penataran, Blitar: Kemegahan Spiritual di Lereng Kelud

Bergeser ke Blitar, kita akan menemukan kompleks percandian Hindu terluas dan termegah di Jawa Timur: Candi Penataran. Berbeda dengan candi lain yang mungkin hanya terdiri dari satu atau dua bangunan utama, Penataran adalah sebuah kompleks luas yang dibangun dan diperluas selama ratusan tahun, dari era Kerajaan Kediri hingga Majapahit.

Berjalan di kompleks ini terasa seperti membaca sebuah kitab sejarah yang dipahat di atas batu. Relief-reliefnya sangat detail dan naratif.

  • Relief Ramayana: Di candi utama, Anda akan disuguhi panel relief kisah Ramayana yang begitu hidup.
  • Candi Angka Tahun: Sebuah candi kecil yang unik dengan pahatan angka tahun 1291 Saka (1369 Masehi), menjadi penanda penting dalam sejarah candi ini.
  • Kolam Pemandian: Temukan kolam kuno dengan arca-arca penjaga yang menambah nuansa magis dan sakral.

Candi Penataran adalah bukti bagaimana sebuah tempat suci bisa menjadi pusat spiritual bagi beberapa kerajaan besar secara turun-temurun.

Episentrum Perjuangan Kemerdekaan: Api yang Tak Pernah Padam

Dari era kerajaan, kita melompat ke masa yang lebih modern, di mana semangat untuk merdeka berkobar paling dahsyat. Surabaya dan Blitar adalah panggung utamanya.

3. Monumen Tugu Pahlawan & Museum 10 Nopember, Surabaya: Mengenang Pertempuran Heroik

Siapa yang tidak merinding mendengar pekik “Merdeka atau Mati!” dari Bung Tomo? Di sinilah, di jantung kota Surabaya, semangat itu diabadikan. Tugu Pahlawan adalah monumen setinggi 41,15 meter yang menjulang gagah, didedikasikan untuk semua pahlawan yang gugur dalam Pertempuran Surabaya.

Namun, pengalaman Anda tidak akan lengkap tanpa turun ke museum yang terletak di bawah tanah monumen ini: Museum 10 Nopember.

  • Suara Bung Tomo: Di dalam museum, Anda bisa mendengarkan rekaman asli pidato Bung Tomo yang membakar semangat. Rasakan getarannya yang mampu membuat Arek-arek Suroboyo melawan pasukan sekutu dengan persenjataan seadanya.
  • Diorama Pertempuran: Lihat diorama-diorama yang menggambarkan adegan-adegan kunci pertempuran, dari perobekan bendera hingga pertempuran sengit dari rumah ke rumah.
  • Koleksi Peninggalan: Senjata, seragam, dan barang-barang pribadi para pejuang dipamerkan, memberikan sentuhan personal pada kisah heroik ini.

Mengunjungi Tugu Pahlawan dan museumnya adalah pelajaran wajib tentang arti pengorbanan dan harga sebuah kemerdekaan.

4. Hotel Majapahit, Surabaya: Saksi Bisu Insiden Perobekan Bendera

Hanya beberapa menit dari Tugu Pahlawan, berdirilah sebuah bangunan megah dan bersejarah: Hotel Majapahit. Dulu dikenal sebagai Hotel Yamato (dan sebelumnya Oranje Hotel), tempat ini adalah lokasi salah satu peristiwa paling ikonik dalam revolusi Indonesia.

Pada 19 September 1945, di sinilah bendera Belanda (merah-putih-biru) yang dikibarkan oleh tentara sekutu memicu kemarahan rakyat. Para pemuda Surabaya menyerbu hotel, memanjat tiang bendera, dan dengan berani merobek bagian biru dari bendera tersebut, menyisakan warna merah dan putih.

Meskipun kini menjadi hotel mewah yang berfungsi penuh, Anda masih bisa merasakan aura sejarahnya. Berjalan di lobinya atau sekadar melihat fasad bangunannya dari luar sambil membayangkan keberanian para pemuda saat itu adalah sebuah pengalaman yang menggugah.

5. Makam Bung Karno, Blitar: Ziarah Kebangsaan di Bumi Proklamator

Tak lengkap rasanya napak tilas perjuangan di Jawa Timur tanpa berziarah ke peristirahatan terakhir Sang Proklamator, Ir. Soekarno. Terletak di Blitar, kota masa kecilnya, kompleks Makam Bung Karno (MBK) bukan sekadar kuburan. Ini adalah sebuah kompleks kebangsaan yang megah.

Saat memasuki area makam, Anda akan disambut oleh arsitektur joglo yang agung dan suasana yang tenang namun penuh wibawa.

  • Makam Utama: Di bawah cungkup joglo, bersemayam jasad Bung Karno, diapit oleh makam kedua orang tuanya. Banyak peziarah dari seluruh Indonesia datang untuk berdoa dan merefleksikan jasa-jasanya.
  • Perpustakaan dan Museum: Terhubung dengan area makam, terdapat perpustakaan dengan koleksi ribuan buku milik Bung Karno dan sebuah museum yang memamerkan foto-foto, lukisan, dan benda-benda pribadi beliau. Ini adalah cara terbaik untuk mengenal sisi lain dari Bung Karno sebagai seorang pemikir dan seniman.

Berkunjung ke sini adalah momen untuk hening sejenak, menghormati Bapak Bangsa, dan menyalakan kembali api nasionalisme di dalam diri.

6. Monumen Kapal Selam, Surabaya: Mengarungi Sejarah Maritim Indonesia

Perjuangan bangsa tidak hanya terjadi di darat. Di tepi Sungai Kalimas, Surabaya, sebuah monumen unik berdiri: Monumen Kapal Selam (Monkasel). Ini bukan replika, melainkan kapal selam asli KRI Pasopati 410, salah satu armada Angkatan Laut Republik Indonesia buatan Uni Soviet tahun 1952.

Kapal ini memiliki andil besar dalam berbagai operasi militer, termasuk Operasi Trikora untuk pembebasan Irian Barat. Kini, Anda bisa masuk ke dalamnya dan merasakan bagaimana kehidupan para awak kapal selam.

  • Jelajahi Interior Kapal: Rasakan sempitnya ruang gerak, lihat langsung ruang torpedo, anjungan komandan, ruang mesin, dan tempat tidur para awak. Pengalaman ini memberikan apresiasi mendalam terhadap ketangguhan para prajurit bahari.
  • Pemutaran Film: Di area monumen, seringkali diputar film dokumenter tentang sejarah KRI Pasopati 410 dan Angkatan Laut Indonesia.

Monkasel menawarkan perspektif yang berbeda tentang perjuangan mempertahankan kedaulatan negara di lautan.

7. Museum Mpu Tantular, Sidoarjo: Rangkuman Peradaban Jawa Timur

Sebagai penutup perjalanan, Museum Negeri Mpu Tantular di Sidoarjo adalah destinasi yang sempurna. Jika destinasi lain fokus pada satu era atau peristiwa tertentu, museum ini merangkum semuanya. Namanya diambil dari pujangga besar era Majapahit, penulis Kakawin Sutasoma yang di dalamnya terdapat frasa “Bhinneka Tunggal Ika”.

Di sini, koleksinya sangat beragam, mencakup:

  • Geologi dan Biologi: Fosil-fosil purba yang ditemukan di Jawa Timur.
  • Prasejarah dan Arkeologi: Artefak dari zaman batu hingga era klasik Hindu-Buddha.
  • Etnografi dan Sejarah: Benda-benda yang berkaitan dengan budaya, seni, dan perjuangan kemerdekaan.
  • Koleksi Emas: Salah satu daya tarik utamanya adalah koleksi benda-benda emas dari era kerajaan yang sangat indah.

Museum ini berfungsi seperti sebuah ringkasan, membantu Anda menghubungkan titik-titik dari semua tempat yang telah Anda kunjungi, dari kejayaan Majapahit hingga semangat revolusi.

Tips Praktis untuk Petualangan Sejarah Anda

  1. Rencanakan Rute: Surabaya, Sidoarjo, dan Mojokerto berada dalam satu klaster yang berdekatan. Sementara Blitar memerlukan perjalanan terpisah. Rencanakan 2-3 hari untuk menjelajahi semuanya dengan nyaman.
  2. Gunakan Pemandu Lokal: Di beberapa situs seperti Trowulan atau Tugu Pahlawan, menyewa pemandu bisa memberikan wawasan dan cerita yang tidak akan Anda temukan di papan informasi.
  3. Baca Terlebih Dahulu: Membaca sedikit latar belakang sejarah setiap tempat sebelum berkunjung akan membuat pengalaman Anda jauh lebih bermakna.
  4. Kenakan Pakaian Sopan: Terutama saat mengunjungi tempat-tempat sakral seperti Makam Bung Karno dan kompleks candi.
  5. Bawa Kamera dan Catatan: Abadikan momen dan catat hal-hal menarik. Perjalanan ini adalah sumber inspirasi yang tak ada habisnya.

Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Liburan, Sebuah Perjalanan Makna

Mengunjungi destinasi wisata sejarah di Jawa Timur adalah sebuah investasi bagi jiwa. Anda akan pulang tidak hanya dengan foto-foto indah, tetapi juga dengan pemahaman yang lebih dalam tentang siapa kita sebagai sebuah bangsa. Anda akan merasakan getaran kemegahan Majapahit, kobaran semangat Arek-arek Suroboyo, dan kebijaksanaan Sang Proklamator.

Jadi, saat merencanakan liburan berikutnya, cobalah untuk menyisipkan perjalanan napak tilas ini. Telusuri jejak-jejak perjuangan, dengarkan bisikan sejarah, dan biarkan semangat para pahlawan menginspirasi langkah Anda ke depan. Selamat bertualang dalam lorong waktu di Jawa Timur.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *